Wednesday, January 9, 2013

Ransum untuk indukkan ayam bekisar

Keberhasilan pengembangbiakan ayam bekiar sangat ditentukan oleh kandungan gizi ransum yang diberikan kepada ayam hutan jantan maupun ayam kampung betina nya sebagai indukkan. Selain bibit yang baik, makanan ayam merupakan suatu sarana produksi ternak (sapronak) yang penting. Oleh karena itu makanan yang diberikan harus terjamin mutunya.

Secara komersial saat ini para penangkar ayam bekisar dapat dengan mudah membeli makanan jadi buatan pabrik untuk diberikan kepada ayamanya. Adakalanya para penangkar ayam bekisar membuat sendiri campuran makanan. Bila kita ingin mmembuat makanan ayam sendiri, maka kita harus mengetahui kandungan gizi pada bahan-bahan tersebut dan cara membuatnya yang tepat berdasarkan jenis dan umur ayam tersebut. Slah satu contoh komposisi pembuatan makanan untuk ayam hutan jantan adalah sebagai berikut:
1. Jagung kuning = 60 bagian
2. Tepung Ikan = 18 bagian
3. Bungkil kelapa = 12 bagian
4. Katul Padi = 2 bagian
5. Vitamin dan Mineral = 8 bagian

Bahan-bahan ini merupakan salah satu contoh komposisi makanan ayam hutan yang bsangat sederhana. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan/mencampur bahan makanan tersebut adlah kandungan gizi dari masing-masing unsure bahan. Selain itu perlu diperiksa keadaan bahan yang tersedia, apakah cukup baik dipergunakan untuk penyusunan ransum. Pemeriksaan bisa dilakukan secara mikroskopis maupun makroskopis, yaitu dengan penglihatan biasa, perabaan dan penciuman.

Bahan makanan yang baik haruslah penuh, tidak keropos, tidak berbau tengik, dan tidak kelihatan dimasuki serangga. Jagung yang kita pilih haruslah montok, mengkilat, jagung kuning berwarna merah (tidak pucat) dan sebgainya. Bungkil kacang harus segar (tidak berjamur) atau tengik. Bahan yang sudah mengalami perubahan warna dan bau tidak boleh diberikan pada ayam. Bahan makanan harus ditempatkan pada tempat yang kering, supaya tidak kena jamur atau berbau tengik.

Pada prinsipnya pemberian makanan pada ayam hutan jantan sebagai bib it harus cukup mengandung protein, baik protein hewani maupun protein nabati. Pemberian makanan tidak boleh berlebih, sebab berat badan ayam hutan jantan sebgai bibit tidak boleh terlalu gemuk. Ayam hutan jantan yang terlalu gemuk, kualitas air maninya akan rendah. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu pemberian makanan pada ayam hutan perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh, karena hal ini sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam penangkaran ayam bekisar. Air minum harus selalu tersedia, kebersihannya selalu terjamin, dan bebas dari bahan-bahan yang mengandung racun.

Secara tradisional, para penangkar ayam bekisar memberikan jamu tradisional kepada ayam hutannya. Jamu ini dikenal dengan jamu “penambah kejantanan”. Ramuannya adalah sebagai berikut:
 Bawang putih 2 siung ditambah nasi 1 sendok – dilolohkan seminggu sekali
 Air jahe 1 ruas ditambah madu 1 sendok – diminumkan 2 minggu sekali
 Campuran dari bahan
• Merica 100 gram – di goring tanpa minyak dan ditumbuk
• Kencur ½ kg diparut
• Telur 5 butir
• Madu 1 sendok
Bahan-bahan dicampur dan dicetak berbentuk pellet sebesar jari kelingking dan dijemur. Pemberian cukup 2 ½ pellet sesuai dengan kebutuhan.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More